Menatap dia
Hati ini tak tenang namun kau semakin tenggelam
Dalam bayang-bayang dirinya
Terus mencoba untuk mengalihkan rasa curigaku
Tenang, aku tenang
Namun tak bisa ku tutupi semua rasa yang mengganggu
Dan kau pun perlahan, perlahan hilang
Apakah semua ini pertanda (diriku bukanlah milikmu)
Dimanakah hatimu berada (hatiku atau hatinya)
Semakin kau menutupi semakin ku mengerti apa isi hatimu
Sudahlah tak perlu kau berkelit
Karna kau pun tak berdaya untuk terus mengelak
Dan waktupun menjawab semua tanya
Kenyataan ini menuntunku untuk harus menerima
Biarkanlah karena ku percaya karma
Berbahagialah hingga saatnya tiba, tiba, tiba, tiba, tiba datang nya karma...
-
Dan Waktupun Menjawab
Ada yang salah saat ku melihatmu
Menatap diaa .. dia ..
Hati ini tak tenang ,namun kaupun semakin tenggelam dalam
Bayang – banyang dirinya ..
Apakah semua ini pertanda
(diriku bukanlah milikmu)
Dimanakah hatimu berada
(dihatiku atau ddihatinya)
Apakah semua ini pertanda
(diriku bukanlah milikmu)
Dimanakah hatimu berada
(dihatiku atau ddihatinya)
Ku terus mencoba untuk
Mengalihkan rasa curigaku tenang
Aku tenang
Namun tak bisa kututupi semua
Rasa yang menggagu dan kau
Pun perlahan .. perlahan hilang
Apakah semua ini pertanda
(diriku bukanlah milikmu)
Dimanakah hatimu berada
(dihatiku atau ddihatinya)
Apakah semua ini pertanda
(diriku bukanlah milikmu)
Dimanakah hatimu berada
(dihatiku atau ddihatinya)
Semakin ku menutupi demakin ku
Mengerti apa isi hatimu
Sudaahlah tak perlu kau berkelit
Karena kaupun tak berdaya untuk
Terus mengelak
Dan waktupun menjawab semua tanyaa
Hiduppun menuntutku harus menerima
Biarkanlah karena ku percaya karma
Berbahagialah hingga saatnya tibaa .. tibaa .. tibaa .. datang
Dan kini kaupun telah berpisah
(darinya terimalah karma)
Hingga kaupun tau siapa dia (pecundang tetaplah pecundang)
-
Dan Waktupun Menjawab
Ada yang salah saat ku melihatmu
Menatap diaa .. dia ..
Hati ini tak tenang ,namun kaupun semakin tenggelam dalam
Bayang – banyang dirinya ..
Apakah semua ini pertanda
(diriku bukanlah milikmu)
Dimanakah hatimu berada
(dihatiku atau ddihatinya)
Apakah semua ini pertanda
(diriku bukanlah milikmu)
Dimanakah hatimu berada
(dihatiku atau ddihatinya)
Ku terus mencoba untuk
Mengalihkan rasa curigaku tenang
Aku tenang
Namun tak bisa kututupi semua
Rasa yang menggagu dan kau
Pun perlahan .. perlahan hilang
Apakah semua ini pertanda
(diriku bukanlah milikmu)
Dimanakah hatimu berada
(dihatiku atau ddihatinya)
Apakah semua ini pertanda
(diriku bukanlah milikmu)
Dimanakah hatimu berada
(dihatiku atau ddihatinya)
Semakin ku menutupi demakin ku
Mengerti apa isi hatimu
Sudaahlah tak perlu kau berkelit
Karena kaupun tak berdaya untuk
Terus mengelak
Dan waktupun menjawab semua tanyaa
Hiduppun menuntutku harus menerima
Biarkanlah karena ku percaya karma
Berbahagialah hingga saatnya tibaa .. tibaa .. tibaa .. datang
Dan kini kaupun telah berpisah
(darinya terimalah karma)
Hingga kaupun tau siapa dia (pecundang tetaplah pecundang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar